Langsung ke konten utama

TO BE A PROGRESSING WOMEN



"Perempuan berkemajuan dalam pandangan Islam adalah kehidupan perempuan yang memiliki derajat dan perlakuan yang sama mulia dengan laki-laki tanpa diskriminasi, yang ukuran kemuliaannya terletak pada ketakwaan, iman, ilmu, dan amal saleh," Siti Noordjannah Djohantini (Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah).

Sama hal nya dengan laki-laki, perempuan juga tidak mempunyai perbedaan dalam mengakses atau melakukan hal-hal yang lazim dikerjakan kaum laki-laki. Tetapi, pada kenyataannya hal itu masih belum seluruhnya di pahami dan membuat pihak perempuan tergerak serta mampu membawa dirinya untuk lebih menempatkan diri sejajar dengan laki-laki.

Pada dasarnya Islam berpandangan –sebagaimana tercantum dalam berbagai ayat al-Quran—bahwa perempuan, sebagaimana juga laki-laki, mempunyai potensi untuk berkembang dan maju dalam segala aspek kehidupannya untuk mencapai kesejahteraan duniawi dan ukhrawi.

Secara umum Islam di Indonesia sudah berpandangan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan untuk berkembang dan maju bersama.

Perbedaan kodrati yang dimiliki perempuan seperti melahirkan dan menyusui tidak menjadi penghalang. Dengan hadirnya perempuan berkemajuan akan terjadi harmonisasi relasional antara laki-laki dan perempuan dengan bersumbu pada hablun min Allah wa hablun min an–nas.

Kami sebagai mahasiswa aktif dalam Ikatan mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Universitas Muhammadiyah Surabaya. yang dimana kampus dengan julukan "kampus sejuta inovasi" ini bergerak dan hadir di tengah-tengah masyarakat dengan dukungan Muhammadiyah sebagai pelopornya.

Selain itu, ada otonom dan organisasi perempuan Aisyiyah, yang memang khusus dibentuk untuk mewadahi perempuan dengan basis gerakan untuk berkiprah bagi bangsa maupun universal. Sebagai kader Aisyiyah, kami juga dididik untuk mempunyai intelektual yang tinggi dari berbagai ilmu umum, bukan hanya ilmu agama saja.

Pendiri Aisyiyah yang terdahulu selalu mendorong perempuan untuk berani keluar dari zona nyaman. Dalam artian, perempuan diminta untuk turut berkiprah baik di lingkup domestik atau rumah tangga, bahkan mampu berperan di luar rumah sekalipun.

Pada abad kedua, masih bayak problematika yang belum terpecahkan di otonom Aisyiyah. Meski kesetaraan gender selalu digembar-gembor, tetapi nyatanya hal itu tidak sepenuhnya utuh dan berhasil.

Menanggapi hal tersebut, akhirnya Aisyiyah terus mendorong pandangan perempuan dengan nilai islam yang berkemajuan, supaya masalah kesetaraan gender ini bisa diselesaikan. Sehingga tidak ada lagi hal yang membedakan perempuan dan laki-laki dalam konteks paradigma.

Noordjannah menyebut bahwa 'Aisyiyah yang sudah berusia lebih seabad lamanya digerakkan oleh para perempuan berkemajuan yang memiliki pemikiran dan pengetahuan yang maju, ikhlas, istikomah, komitmen tinggi, dan pengkhidmatan. Semua dilakukan dalam perjuangan dakwah yang luas melintas bagi pemajuan masyarakat dan bangsa.

Dengan pemikiran yang berkemajuan tersebut, diharapkan pihak perempuan mampu memperluas kepemimpinan. Bukan hanya di level atas, namun menjadi pemimpin sekaligus aktor di kalangan masyarakat dan komunitas sekitar mereka.

Aisyiyah sendiri juga mampu turut serta dalam mencerdaskan bangsa, baik dengan cara memajukan dan mambangun pendidikan yang lebih baik dengan mendirikan sekolah-sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi sekalipun. Buktinya banyak perguruan-perguruan tinggi Muhammadiyah yang ikut membawa perubahan pada perempuan berkemajuan.

Kami sebagai kader sekaligus penerus generasi Aisyiyah yang peduli pada kemajuan bangsa. Salah satu cara yang akan terus dikembangkan Aisyiyah untuk menjadikan perempuan lebih maju yaitu dengan konsep pelatihan, baik pelatihan soft skill maupun hard skill. Karena itu, kami sebagai mahasiswa aktif di organisasi kemahasiswaan IMM mengadakan Program Pengabdian Masyarakat dengan mendirikan rumah binaan KCB (Komunitas Cahaya Bunda), yang di mana program tersebut ada di bawah naungan komisariat Allende Ikatan mahasiswa Muhammadiyah (IMM), yang harapannya bisa menjadi wadah bagi anak-anak jalanan agar terus mendapatkan pendidikan yang layak, dengan dukungan terbaik para perempuan-perempuan independen dari aliansi ikatan mahasiswa Muhammadiyah (IMM) khususnya dari para immawati komisariat Allende fakultas Psikologi universitas Muhammadiyah Surabaya.


© Fajjri Puspa - Bidang Immawati

RTL Diksuswati 1 Nasional PC IMM Semarang


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PK IMM Allende Gelar Halal Bi Halal : Pererat Tali Silaturahmi dan Kebersamaan

  Surabaya, 05 Mei 2024 - Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Allende menggelar Halal bi Halal di kediaman salah satu kader baru PK IMM Allende bersama para kader dan demisioner PK IMM Allende. Acara ini diadakan guna mempererat tali silaturahmi antara badan pengurus harian, kader, dan demisioner. Acara dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB yang dibuka oleh MC yang kemudian dilanjut dengan pembacaan gema wahyu ilahi oleh salah satu kader. tak berheni di situ, acara halal bi halal diisi dengan perkenalan dari masing-masing bph, kader serta demisioner yang kemudiam dilanjut dengan sharing session oleh para demisioner. Saudari Adeline selaku demisioner PK IMM Allende periode 22/23 menyampaikan harapannya dalam sharing session agar acara semacam ini dapat terus dilaksanakan agar dapat mempererat tali persaudaraan. Suasana bertabur dengan tawa dan candaan oleh para peserta halal bi halal. karena waktu menunjukkan waktu sholat maghrib, acara di pending dan dilanjutka

PK. IMM Allende gelar Baksos: Indah dalam Arti, Nyata dalam Aksi di Desa Pendil, Banyuanyar, Probolinggo

Pembukaan BAKSOS Desa Pendil, Kabupaten Probolinggo (Kab. Probolinggo, 15/06/2024) Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK. IMM) Allende kembali menggelar acara Bakti Sosial (Baksos) yang pada tahun ini dilaksanakan di Desa Pendil, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Acara yang mengusung tema "Indah dalam Arti, Nyata dalam Aksi" ini berlangsung selama empat hari dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Acara hari pertama Baksos dibuka secara resmi oleh Bapak Dwi Rohmadiyanto selaku perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Probolinggo. Dalam sambutannya, Bapak Dwi mengapresiasi inisiatif PK. IMM Allende dan menekankan pentingnya kegiatan sosial seperti ini untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. "Adik-adik tidak hanya menyelesaikan tugas akademik sebagai mahasiswa saja, namun adik-adik dapat berbagi dengan masyarakat luas di luar konunitas (IMM). Dan hal tersebut haruslah kita apresiasi," ujar Bapak Dwi. Ke

Ramadhan usai, apa yang telah kita dapati?

  (Illustrasi by Tetuko Hamka) PK IMM Allende mengindahkan Bulan suci Ramadhan dengan berbagai kegiatan bermanfaat. Bulan Ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh semua umat muslim di dunia. Bulan ini membawa keberkahan dari yang maha kuasa sehingga kita perlu memperbanyak aktivitas yang mendekatkan diri kepada sang pencipta. Di bulan ini, PK IMM Allende berupaya untuk berbagi kasih dan keindahan selama bulan Ramadhan ini, dimulai dari rutinitas belajar mingguan di Komunitas Cahaya Bunda yang rutin dilaksakan, lalu ada Pondok Ramadhan bertabur kasih yang dilaksanakan pada 24/3/2024 (KCB). Hingga diadakannya kajian-kajian untuk me- recharge   iman di bulan yang suci ini. Surabaya, 31/3/2024 (KCB). Komunitas Cahaya Bunda dengan dibantu Bidang Sospemas (SPM) mengadakan kegiatan bagi-bagi sembako untuk ibu-ibu dari anak binaan, serta berbagi kasih lewat berbagi baju lebaran untuk anak-anak binaan. Selain berbagi kasih untuk lingkungan rumah binaan serta sembako keliling Suraba