Surabaya, 5 Oktober 2025 — Komunitas Cahaya Bunda bekerja sama dengan PK IMM Allende Bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat kembali mengadakan kegiatan pembelajaran yang inspiratif bagi anak-anak binaan. Dalam kesempatan kali ini, para relawan mengajarkan tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya, sebagai salah satu langkah awal untuk menumbuhkan kepedulian terhadap alam sejak usia dini. Kegiatan belajar ini dilaksanakan di Kalimas Utara, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya.
Pembelajaran mengenai tumbuhan menjadi pintu awal bagi anak-anak untuk memahami pentingnya makhluk hidup di sekitar mereka, khususnya tumbuhan. Melalui kegiatan ini, anak-anak diperkenalkan dengan berbagai hal dasar seperti pengertian tumbuhan, fungsi penting tumbuhan bagi kehidupan makhluk hidup lain, serta bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya. Relawan juga memberikan contoh nyata dari berbagai jenis tumbuhan agar anak-anak dapat mengenalinya secara langsung. Harapannya, anak didik Komunitas Cahaya Bunda dapat tumbuh menjadi generasi yang peka dan peduli terhadap lingkungan hidup, serta mampu menjaga dan melestarikannya dengan tindakan nyata.
Sebagai bentuk realisasi cinta terhadap tumbuhan, kegiatan ini dilanjutkan dengan proyek kreatif berupa mendaur ulang kardus bekas menjadi bingkai hiasan bertema tumbuhan. Kardus-kardus yang sudah tidak terpakai disulap menjadi bingkai sederhana, kemudian dihias oleh anak-anak dengan gambar berbagai jenis tumbuhan berwarna-warni. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, tetapi juga mengajarkan nilai penting tentang pemanfaatan kembali barang bekas agar tidak menjadi limbah yang mencemari lingkungan.
Melalui kegiatan daur ulang ini, anak-anak belajar bahwa barang bekas pun memiliki nilai guna jika diolah dengan kreativitas dan ketekunan. Proses membuat bingkai melibatkan berbagai keterampilan, seperti melatih motorik halus, ketelitian, kerja sama tim, serta rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan karya. Dengan bimbingan para relawan, anak-anak juga diberi kesempatan untuk mengekspresikan imajinasi mereka lewat warna, bentuk, dan desain bingkai yang unik.
Selain mengembangkan kreativitas, kegiatan ini menanamkan sikap cinta alam dan kesadaran ekologis. Anak-anak diajak untuk memahami bahwa menjaga lingkungan dapat dimulai dari hal-hal sederhana, seperti memanfaatkan kembali kardus bekas atau merawat tumbuhan di sekitar rumah. Nilai-nilai ini diharapkan dapat membentuk karakter anak yang bertanggung jawab terhadap alam dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan sejak dini.
Kegiatan belajar dan berkarya ini menjadi contoh nyata bahwa pendidikan lingkungan tidak selalu harus dilakukan dengan cara formal. Melalui permainan, praktik langsung, dan aktivitas seni seperti mendaur ulang, anak-anak dapat belajar dengan cara yang menyenangkan, interaktif, dan bermakna.
Dengan demikian, pembuatan bingkai hias dari kardus bekas
bukan sekadar kegiatan seni, tetapi juga sarana edukatif untuk menanamkan
kepedulian terhadap lingkungan, menumbuhkan rasa cinta terhadap tumbuhan, serta
mengasah kreativitas anak-anak Komunitas Cahaya Bunda. Dari kardus bekas yang
sederhana, lahirlah karya indah penuh makna—sebuah simbol kecil dari cinta dan
kepedulian besar terhadap bumi kita.
Author: Hani Dwi Wilujeng (SPM)
Editor: Rahma Nur Hamidah
Komentar
Posting Komentar