·
Pandemi Cocid-19
menyebabkan 2 juta orang meninggal di tahun 2020 (meningkat selama 4%). Global
GDP (Gross Domestic Product) menurun hingga 5% di tahun 2020 menyebabkan
munculnya krisis ekonomi.
·
Masalah psikologis, kecemasan,
merasa tidak aman secara ekonomi sidrupsi di berbagai aspek kehidupan, stress
dan masalah kesehatan mental.
·
Pembatasan sosial
menyebabkan individu merasa tidak bahagia karena tidak daoat menjalin hubungan
sosial.
·
Masalah pengangguran
berhubungan dengan penurunan kepuasan hidup dan peningkatan afek negative.
Hal tersebut diperkuat dengan adanya hasil
penelitian yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia pada bulan agustus 2020 pada mahasiswa Universitas
Indonesia, menunjukkan: 48,9% mengalami gangguan kecemasan, 55,7% mahasiswa
mengalami gejala depresi, dan 64,6% mahasiswa mengalami kualitas tidur yang
buruk.
Berdasarkan uraian diatas maka setiap
individu perlu melakukan resiliensi atau membangun ketahanan dalam menghadapi
situasi pandemi Covid-19 ini. Apasih resiliensi? Resiliensi adalah pengabungan
antara perverance dan emotion regulation yang masing-masing memiliki dua unsur.
Perverance terdiri atas dua kemampuan
beradaptasi dalam menghadapi perubahan keadaan yang membuat kita harus berubah
serta bertahan. Dan kemampuan untuk terus dalam keadaan stabil dalam menentukan
langkah selanjutnya yang akan kita lakukan. Sedangkan emotion regulation
terdiri atas dua kemampuan yang harus kita miliki, yaitu kemampuan untuk
senantiasa tenang dalam segala kondisi dan kemampuan untuk memfokuskan pikiran
untuk mecari solusi disetiap permasalahan yang sedang kita hadapi.
Setelah mengetahui apa itu resiliensi,
bagaimana sih kita bisa melakukan resiliensi? Ada empat poin yang harus kita
lakukan, antara lain:
1.
Melihat segala permasalahan
dari ‘helicopter view’. Coba munculkan rasa syukur bahwa masih banyak
orang yang kondisinya tidak lebih baik dari kita. Syukurilah setiap kondisi
kita yang ada pada saat ini
2.
Mencari dan menemukan tujuan
hidup. Memulai untuk mentukan langkah-langkah dalam mencapai tujuan hidup
sehingga kita lebih bisa mengevaluasi apakah apa yang kita lakukan ini sudah
mendekati tujuan hidup kita atau belum. Dan terus melakukukan evaluasi.
3.
Melakukan eksperimen
terhadap apa yang telah kita rencanakan.
4.
Dan yang terakhir adalah
belajar menerima perubahan.
Komentar
Posting Komentar