Surabaya – Bidang Tabligh PK IMM Allende
kembali menggelar Kajian Islam KALAM #5
pada hari Kamis, (12/6),
bertempat di Lantai 9, Ruang 903 Gedung
At Tauhid Tower. Kajian ini mengangkat tema “Ta’dib dan Konsepsi Manusia dalam Islam”, dengan menghadirkan Rafif Burhanuddin Muhammad sebagai
pemateri.
Kajian ini membahas secara mendalam
tentang konsep ta’dib, yaitu proses
pendidikan dalam Islam yang menekankan pembentukan adab dalam diri individu,
agar mampu mengenal dan menempatkan segala sesuatu secara adil dan
proporsional. Pemateri menekankan bahwa ta’dib
bukan sekadar pengajaran pengetahuan, namun lebih pada proses internalisasi
nilai-nilai spiritual dan moral dalam diri manusia.
Selain itu, pembahasan juga menyinggung
hakikat manusia menurut Islam yang terdiri dari empat unsur utama, yaitu ruh, akal, qalbu, dan jism. Rafif
menjelaskan bahwa tanpa salah satu dari unsur tersebut, maka manusia tidak bisa
disebut sebagai manusia. Tanpa salah satu dari keempat unsur ini, maka manusia
tidak bisa disebut sebagai manusia yang utuh. Misalnya, jika ruh telah
terangkat, maka jasad hanyalah tubuh tak bernyawa. Atau jika akal tidak
berfungsi, maka manusia kehilangan daya untuk memahami kebenaran. Oleh karena
itu, keseimbangan antara keempat unsur ini menjadi penting dalam pembentukan
pribadi insan kamil, yaitu manusia yang paripurna secara spiritual,
intelektual, dan fisik.
Kegiatan ini merupakan bagian dari
program rutin bidang Tabligh IMM Allende yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman keislaman bagi para mahasiswa, pengurus harian (BPH), dan kader.
Dengan pendekatan tematik dan filosofis, kajian ini mendorong peserta untuk
tidak hanya memahami konsep, tetapi juga menginternalisasikannya dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam aspek spiritual, akademik, maupun sosial.
Kegiatan berlangsung interaktif dan penuh
antusiasme, ditandai dengan banyaknya pertanyaan, diskusi terbuka, serta respon
aktif dari peserta terhadap materi yang disampaikan. Hal ini menunjukkan adanya
semangat belajar dan kehausan intelektual di kalangan kader. Kegiatan ini
diharapkan dapat menjadi sarana penyegaran rohani, penguatan identitas kader,
serta wadah refleksi terhadap posisi dan peran manusia dalam pandangan Islam,
khususnya dalam konteks gerakan dakwah dan keilmuan di lingkungan kampus.
Komentar
Posting Komentar