Musykom
ini turut dihadiri oleh jajaran Koordinator Komisariat (Koorkom) IMM Surabaya
serta Pimpinan Cabang IMM Universitas Muhammadiyah Surabaya, yang hadir sebagai
wujud kepedulian dan dukungan terhadap proses kaderisasi yang berkelanjutan.
Kehadiran mereka memberi semangat tersendiri bagi kader-kader IMM Allende dalam
menata masa depan gerakan.
Setelah
melalui serangkaian sidang, diskusi, dan pemilihan formatur, Immawan Abyan Dzakwan
resmi terpilih sebagai Ketua Umum IMM Allende untuk periode selanjutnya.
Bersama Dzakwan, terpilih pula Immawati Meyla Zahwa sebagai Sekretaris Umum dan
Immawati Dwi Tanjung sebagai Bendahara Umum. Musykom bukan hanya ruang
formalitas, tapi juga menjadi ruang perenungan dan penyusunan strategi untuk
langkah ke depan. Regenerasi yang lahir dari musyawarah ini menjadi fondasi
kuat bagi keberlangsungan gerakan kader IMM di lingkungan Komisariat Allende.
Musykom
IMM Allende tahun ini juga menjadi titik berakhirnya masa kepemimpinan Immawan
Amirul Haq, Ketua Umum periode 2024–2025, yang secara resmi menyatakan
demisioner. Dalam masa kepemimpinannya, Amirul dikenal sebagai sosok yang
tenang, membumi, dan mampu mengayomi berbagai dinamika yang terjadi di internal
komisariat. Kepemimpinan Amirul telah meletakkan fondasi yang kokoh bagi IMM
Allende dalam menjalankan program-program kaderisasi, advokasi, serta
kerja-kerja intelektual. Kini, tongkat estafet tersebut secara resmi diserahkan
kepada Immawan Dzakwan, Ketua Umum terpilih hasil Musykom tahun ini.
Musykom
kali ini juga menjadi ajang refleksi bagi seluruh kader untuk menengok kembali
perjalanan IMM Allende dalam satu periode terakhir. Evaluasi terhadap program
kerja, keberhasilan maupun hambatan, dijadikan pijakan dalam menyusun arah
gerak selanjutnya agar lebih tajam, berdampak, dan kontekstual.
Kepengurusan
baru IMM Allende tidak hanya diharapkan mampu menjalankan program kerja secara
administratif, tetapi juga menghadirkan gerakan yang hidup, solutif, dan
relevan dengan realitas. IMM harus hadir tidak hanya dalam forum-forum diskusi,
tetapi juga dalam kerja nyata yang menyentuh persoalan kemanusiaan, sosial, dan
intelektual. Semangat tajdid yang menjadi napas gerakan Muhammadiyah harus
terus dihidupkan dalam konteks yang lebih luas, lebih inklusif, dan lebih
membumi.
Selamat
menjalankan amanah kepada Immawan Dzakwan, Immawati Meyla Zahwa, dan Immawati
Dwi Tanjung. Semoga kepemimpinan yang terbentuk melalui musyawarah ini mampu
membawa IMM Allende pada babak baru yang lebih progresif, berjiwa gerakan, dan
penuh kebermanfaatan. Terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada
Immawan Amirul Haq, atas dedikasi, keteladanan, dan kontribusinya dalam satu
periode kepemimpinan yang telah menjadi tonggak penting dalam sejarah IMM
Allende. Regenerasi bukan hanya mengganti nama, tetapi membangun keberlanjutan
nilai dan semangat. Musyawarah bukan sekadar prosedur organisasi, melainkan
ruang penyatuan visi, logika, dan cita-cita perjuangan.
Komentar
Posting Komentar